Rabu, 30 September 2015

Macam-Macam Budaya Lokal di Indonesia


Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang multicultural karena masyarakatnya terdiri dari berbagai suku bangsa dengan budayanya masing-masing yang berbeda-beda. Oleh karena itu di Indonesia berkembang berbagai budaya local yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Budaya local itu merupakan unsure pembentuk budaya nasional. Sehingga keseluruhan budaya local yang berkembang di masyarakat Indonesia merupakan budaya nasional bangsa Indonesia.
Berikut ini beberapa contoh budaya local yang berkembang di masyarakat Indonesia:
1.     Tradisi Upacara Labuhan Merapi (Budaya masyarakat Yogyakarta khususnya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat).
2.     Tradisi Ngaben (Budaya masyarakat Hindu-Bali)
3.     Tradisi Batapung Tawar Maayun (Budaya masyarakat Martapura, Amuntai, Kandangan dan Banjarmasin)
4.     Karaban Sapi (Budaya masyarakat Madura)

5.     Tradisi Selamatan Dalam Lingkaran Hidup Manusia (Budaya masyarakat Jawa)

Selasa, 28 April 2015

Unsur - Unsur Budaya

Ada 7 Unsur Kebudayaan, yang disebut sebagai Unsur-Unsur Kebudayaan Universal
·         C. KLUCKHOHN, menyebutkan 7 unsur kebudayaan yaitu:
1.     Sistem Pencaharian Hidup
2.     Sistem Peralatan dan Teknologi
3.     Sistem Organisasi Kemasyarakatan
4.     Sistem Pengetahuan
5.     Bahasa
6.     Kesenian
7.     Sistem Religi dan Upacara Keagamaan
·         Sedangkan 7 unsur kebudayaan universal yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat adalah:
1.     Peralatan dan Perlengkapan Hidup
2.     Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Ekonomi
3.     Sistem Kemasyarakatan
4.     Bahasa
5.     Kesenian
6.     Sistem Pengetahuan
7.     Religi
·         Ketujuh Unsur Kebudayaan tersebut, dikatakan sebagai Unsur-Unsur  Kebudayaan Universal karena dapat dijumpai pada setiap kebudayaan manapun di seluruh dunia, baik dalam masyarakat pedesaan maupun masyarakat kota besar.

Unsur-Unsur Kebudayaan Universal dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.     Peralatan dan Perlengkapan Hidup (Sistem Teknologi)
Peralatan dan Perlengkapan Hidup merupakan semua sarana dan prasarana yang digunakan oleh manusia/masyarakat dalam setiap proses kehidupan terutama dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.
Teknologi merupakan cara/teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan.
Teknologi yang berkembang di masyarakat dan berfungsi sebagai peralatan dan perlengkapan hidup diantarannya adalah:
a.     Alat-Alat Produktif
b.    Senjata
c.     Wadah
d.    Alat-Alat menyalakan api
e.     Makanan
f.     Pakaian
g.    Tempat Berlindung dan Perumahan
h.     Alat-Alat Transportasi

2.     Sistem Mata Pencaharian Hidup ( Sistem Ekonomi)
Sistem Mata Pencaharian Hidup yang termasuk dalam unsure budaya universal terfokus pada mata pencaharian masyarakat tradisional, diantaranya:
a.     Berburu dan Meramu
b.    Beternak
c.     Bercocok tanam di Ladang
d.    Menangkap Ikan


3.     Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Sistem Kekerabatan

Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial.
Sistem kekerabatan adalah system menghitung garis keturunan atas dasar hubungan perkawinan dan hubungan darah.
Dapat pula disebutkan bahwa kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang mimiliki hubungan darah dan hubungan perkawinan.
Ada beberapa system kekerabatan yang dimiliki/dijalani oleh masyarakat di Indonesia, yaitu:
a.     Sistem Kekerabatan Bilateral
Sistem Kekerabatan Bilateral, adalah system kekerabatan yang menghitung garis keturunan dari dua pihak, yaitu dari pihak ayah dan ibu secara seimbang/bersama-sama
b.    Sistem Kekerabatan Unilateral
Sistem kekerabatan Unilateral, adalah system kekerabatan yang menghitung garis keturunan dari satu pihak, yaitu dari pihak ibu saja  yang disebut system matrilineal atau  dari pihak ayah saja yang disebut system patrilineal.
c.     Sistem Kekerabatan Ambilineal
Sistem Kekerabatan Ambilineal, adalah system kekerabatan yang menghitung garis keturunan dari pihak ayah dan pihak ibu secara bergantian, atau bisa dikatakan menghitung garis keturunan sebagian dari pihak ayah sebagian dari pihak ibu.
                       
Organisasi Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial akan selalu hidup bersama dengan orang lain untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Untuk mencapai tujuan-tujuan hidup tertentu yang tidak dapat dicapai sendiri, manusia bersama-sama dengan manusia lain dalam masyarakat akan membentuk perkumpulan/organisasi sosial.
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk masyarakat  baik formal maupun non formal (berbadan hokum maupun tidak berbadan hokum).
Berdasarkan bidang kegiatannya, organisasi sosial di masyarakat dibedakan menjadi:
a.     Organisasi Sosial di bidang Pendidikan, misalnya sekolah, lembaga pelatihan, LPK, dll.
b.    Organisasi Sosial di bidang Kesejahteraan Sosial, misalnya Panti Asuhan, Panti Jumpo, dan sebagainya.
c.     Organisasi Sosial di bidang Kesehatan, misalnya Rumah Sakit, Balai Pengobatan.
d.    Organisasi Sosial di bidang Keadilan, misalnya LBH.


4.     Bahasa
Bahasa merupakan wujud budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berinteraksi, baik secara lisan, tulisan maupun bahasa isyarat.
Secara umum bahasa berfungsi sebagai:
a.     Alat berekspresi
b.    Alat komunikasi
c.     Alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial
Secara khusus bahasa berfungsi untuk:
a.     Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari (fungsi praktis)
b.    Mewujudkan seni (fungsi artistic)
c.     Mempelajari naskah-naskah kuno ( fungsi filosofis)
d.    Usaha mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi

5.     Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga.
Kesenian secara umum dapat dibedakan menjadi:
a.     Seni Rupa, yaitu kesenian yang dapat dinikmati secara visual (melalui mata).
b.    Seni Suara, yaitu kesenian yang dapat dinikmati melalui telinga/didengar.
c.     Seni Drama, yaitu kesenian yang dapat dinikmati melalui mata dan telinga (dilihat dan didengarkan). Seni drama mengandung unsure-unsur dari seni lukis, seni musik, sastra, dan tari,

6.     Sistem Ilmu dan Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang dapat diketahui, diterima dan dipahami oleh manusia dalam penggunaan panca indranya.
Setiap masyarakat, tidak mungkin dapat hidup tanpa pengetahuan tentang alam sekitarnya dan sifat-sifat dari peralatan hidup yang mereka pakai.
Sistem Pengetahuan dapat dibedakan menjadi:
a.     Pengetahuan tentang alam
b.    Pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan
c.     Pengetahuan tentang tubuh manusia
d.    Pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia
e.     Pengetahuan tentang ruang dan waktu

7.     Sistem Religi (Kepercayaan)
Kepercayaan/Religi adadalah suatu keyakinan bahwa hal-hal yang dipercayai itu benar dan nyata (Tuhan, manusia, benda-benda, hewan, dll); ada harapan dan keyakinan (akan kejujuran, kebaikan); ada orang-orang yang dipercaya(diserahi tugas); dan sebutan untuk system religi/agama yang ada di Indonesia.
Semua aktivitas manusia yang berkaitan dengan kepercayaan atau agama didasarkan pada suatu getaran jiwa, yang disebut emosi keagamaan (religius emotion). Emosi keagamaan inilah yang membuat manusia melakukan tindakan yang bersifat keagamaan.

Senin, 06 April 2015

Pengertian Budaya, Budaya Lokal dan Budaya Nasional


A.    Pengertian Budaya / Kebudayaan
1.     Secara Etimologi.
Menurut asal katanya, Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “buddayah” yang merupakan bentuk jamak dari kata “buddi” yang artinya budi atau akal. Jadi secara etimologi kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan dikenal dengan istilah culture yang berasal dari bahasa Latin “colere”, yaitu mengolah atau mengerjakan tanah (bertani).
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat, sehingga dapat dinyatakan dengan kalimat: “ Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan, sehigga tidak ada masyarakat yang tidak menghasilkan kebudayaan. Sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya”.

2.     Menurut Para Ahli
Ada beberapa pengertian/definisi tentang kebudayaan yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yaitu menurut:
a.     E.B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
b.    Ralp Linton
Kebudayaan adalah kofigurasi dan hasil dari tingkah laku yang dipelajari, yang unsure-unsur penentunya dimiliki bersama dan dilanjutkan  oleh anggota masyarakat tertentu.
c.     M.Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi benituiki teknologi sosial, ideology, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuannya merupakan warisan sosial.
d.    Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi
Kebudayaan merupakan sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
e.     Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar.
           
            Selain beberapa definisi tersebut, ada beberapa pendapat lain dari para ahli yang berkaitan dengan kebudayaan.
a.     Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa:
Segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Hal tersebut diistilahkan dengan cultural-dererminism.
Herskovits juga memandang kebudayaan sebagai suatu yang turun-temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang disebut Superorganic.
b.    J.J. Honingmann membedakan wujud kebudayaan menjadi 3, yaitu ideas, activities, dan artifacts.
c.     Koentjaraningrat membagi kebudayaan menjadi 4 wujud, antara lain:
·         Artifak/benda-benda fisik semua hasil karya manusia yang bersifat konkret yang dapat diraba/difoto.
·         Sistem tingkah laku dan tindakan berpola manusia yang merupakan penggambaran wujud tingkah laku manusia yang bersifat konkret, dapat difoto dan difilmkan.
·         Sistem budaya yaitu system gagasan menggambarkan wujud gagasan dari kebudayaan yang berada dalam alam pikiran tiap individu, sifatnya abstrak, tidak dapat difoto dan difilmkan, hanya dapat diketahui dan dipahami.
·         Sistem gagasan yang ideologis yang menentukan sifat dan corak pikiran, cara berpikir, serta tingkah laku manusia.

B.    Pengertian Budaya Lokal dan Nasional
1.     Budaya Lokal
Budaya Lokal adalah budaya yang yang berkembang di daerah-daerah dan merupakan milik suku-suku bangsa di wilayah nusantara Indonesia. Budaya local hidup dan berkembang di masing-masing daerah/suku bangsa yang ada di seluruh Indonesia.
Contoh
·         Budaya Selamatan dalam lingkaran Hidup Manusia di Suku Bangsa Jawa                (Mitoni/Tingkep, Brokohan, Puputan, Sunatan, Perkawinan, Selamatan orang yang sudah meninggal, dll)
·         Budaya Garebeg Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
·         Budaya Ngaben untuk masyarakat Suku Bangsa Bali
·         Dll
2.     Budaya Nasional
Budaya Nasional adalah kebudayaan yang terbentuk dari keseluruhan budaya local yang berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia sertah hasil serapan dari budaya asing atau budaya global, dengan ikatan yang menjadi cirri khas seluruh budaya di Indonesia yaitu nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Koentjaraningrat menyatakan bahwa kebudayaan nasional berfungsi sebagai pemberi identitas kepada suatu nation sebagai kontinuitas sejak kejayaan bangsa Indonesia pada masa lampau sampai kebudayaan nasional masa kini.
Pasal 32 UUD 1945 menyatakan: “Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya”.
Perwujudan Budaya Nasional
a.     Secara abstrak budaya nasional terwujud dalam system gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia.
b.    Sedangkan perwujudan konkret dari budaya nasional berupa
·         cara berbahasa
·         cara berperilaku
·         cara berpakaian

·         dan peralatan hidup

Minggu, 22 Februari 2015

Gemeinschaft dan Gesselshaft

a.     Pengertian Gemeinschaft (Paguyuban) dan Gesselscaft (Patembayan).
     1.     Gemeinschaft (Paguyuban) adalah kehidupan kolektif bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal. Dasar hubungannya  ialah rasa cinta dan kesatuan batin yang memang telah dikodratkan.
    2.     Gesselscaft (Patembayan) bentuk kehidupan kolektif yang diikat oleh ikatan lahir yang biasanya untuk jangka waktu pendek, bahkan lebih bersifat dalam pikiran belaka. Dasar hubungannya  ialah ikatan timbal balik.
b.    Menjelaskan ciri-ciri Gemeinschaft (Paguyuban) dan Gesselscaft (Patembayan).
     ·         Ciri-ciri Gemeinschaft (Paguyuban).
     ·         Bersifat alamiah.
     ·         Hubungannya bersifat kekal.
     ·         Ada ikatan batin yang murni antar anggota.
     ·         Dasar hubungannya  ialah rasa cinta dan kesatuan batin.
     ·         Ciri-ciri Gesselscaft (Patembayan).
     ·         Bersifat lahiriah.
     ·         Hubungannya bersifat sementara.
     ·         Ikatan antar anggota lebih bersifat lahiriah / dalam pikiran belaka.
     ·         Dasar hubungannya  ialah ikatan timbal balik.
c.     Menjelaskan pengertian kelompok primer dan kelompok sekunder.
     ·         Kelompok primer (Primary group) adalah kelompok social pertama, tempat individu saling mengenal, berinteraksi social, dan bekerja sama yang cukup erat. Contoh : keluarga, kekerabatan, dan pertemanan. Kelompok primer disebut juga face-to-face group, adalah kelompok social yang anggota-anggotanya sering berhadapan muka antar yang satu dengan yang lain. Peran kelompok primer dalam kehidupan manusia sangat penting dan mendasar karena dalam kelompok primer inilah individu pertama kali belajar mengenal diri dan lingkungannya. Melalui kelompok primer seseorang berkembang dan dididik sebagai mahluk social. Pada kelompok primer individu manusia mempelajari nilai-nilai dan norma-norma hidup bersama.
    ·         Kelompok sekunder (secondary group) adalah kelompok social kedua, tempat individu berhubungan social yang anggotanya cukup banyak sehingga interaksinya kurang intensif dan kurang erat. Contoh : organi-sasi politik, perhimpunan serikat pekerja, kelompok penggemar sepak bola, dsb. Hubungan  antar anggota dalam kelompok sekunder lebih obyektif dan rasional, dan peran kelompok sekunder dalam kehidupan manusia ialah untuk mencapai tujuan tertentu secara bersama-sama.
d.    Menjelaskan pengertian In-Group dan Out-Group.
    ·         In-Group adalah kelompok social yang individu-individunya mengidenti-fikasikan dirinya dengan kelompoknya. Dalam menunjukkan In-Group-nya dalam kehidupan sehari-hari diungkapkan dengan kalimat : kelom-pok saya, group saya, dsb.
    ·         Out-Group adalah kelompok social yang oleh individu-individu diartikan sebagai musuh kelompoknya atau lawan In-Group. Out-Group sering sering diungkapkan dengan istilah : kelompok mereka, group mereka, kelas mereka, dsb.
            Seiring dengan terbentuknya suatu kelompok social, timbul pula sikap dan perasaan diantara para anggotanya yang disebut perasaan In-Group. Orang-orang yang tidak termasuk ke dalam In-Group dianggap sebagai orang-orang Out-Group. Sikap dan perasaan terhadap anggota In-Group adalah sikap dan perasaan kepada orang dalam, sedangkan sikap dan perasaan terhadap anggota out-group adalah sikap dan perasaan kepada orang luar.


Rabu, 04 Februari 2015

Solidaritas Mekanik dan Organik

Solidaritas Mekanik dan Organik
a.     Pengertian solidaritas mekanik.
Solidaritas mekanik adalah masyarakat / suatu kelompok social yang didasar-kan pada kesadaran kolektif, kebersamaan, dan hukum yang berlaku bersifat menekan. Dalam solidaritas mekanik ada totalitas kepercayaan dan sentiment-sentimen bersama yang ada pada masyarakat yang sama. Individualitas tidak berkembang karena kehidupan masyarakat lebih berorientasi pada konformi-tas (kepentingan bersama). Ciri khas dari solidaritas mekanik adalah solidari-tas didasarkan pada tingkat homogenitas yang tinggi dalam kepercayaan, sentiment, dan kebersamaan mencapai kepentingan bersama.
b.    Pengertian solidaritas organic.
Solidaritas organic adalah masyarakat / suatu kelompok social yang didasar- kan pada saling ketergantungan antar anggota dan spesialisasi pembagian kerja dengan hukum yang berlaku bersifat restitutive / memulihkan. Dalam solidaritas organic motivasi anggotanya sebagian besar karena ingin menda-patkan upah / gaji yang diterima sebagai imbalan atas peran sertanya dalam kelompok. Solidaritas organic muncul karena adanya pembagian kerja / spe- sialisasi sehingga saling ketergantungan antar anggota sangat tinggi.
c.     Ciri-ciri solidaritas mekanik.
     ·         Pembagian kerja rendah.
     ·         Kesadaran kolektif kuat.
     ·         Hukum represif dominan.
     ·         Masyarakat / kesatuan kolektif yang bertindak menghukum orang yang bersalah.
     ·         Individualitas rendah.
     ·         Saling ketergantungan rendah
     ·         Bersifat tradisional / pedesaan.
d.    Ciri-ciri solidaritas organic.
     ·         Pembagian kerja tinggi.
     ·         Kesadaran kolektif lemah.
     ·         Hukum restitutif dominan.
     ·         Badan-badan control social yang menghukum orang yang menyimpang.
     ·         Individualitas tinggi.
     ·         Saling ketergantungan tinggi.

     ·         Bersifat industrial-perkotaan.

Sabtu, 31 Januari 2015

Persyaratan dan faktor-faktor pembentuk kelompok social.

Persyaratan pembentuk kelompok social :
·         Setiap anggota kelompok harus menyadari bahwa dirinya merupakan anggota atau bagian dari kelompok sosialnya.
·         Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya.
·         Ada suatu factor yang dimiliki bersama sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat.
·         Kelompok itu berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku yang khas.
·         Kelompok itu bersistem dan berproses terus-menerus.
Faktor utama pembentuk kelompok social :
·         Faktor kedekatan.
·         Faktor kesamaan.

Ciri-ciri kelompok social.
·         Setiap anggota kelompok social memiliki motif yang sama.
·         Memiliki struktur social dan pembagian tugas tertentu untuk masing-masing anggota.
·         Terbentuknya In-Group dan Out-Group bagi para anggota kelompok.
·         Memiliki norma-norma yang tegas sebagai pedoman tingkah laku dan interaksi antar anggota kelompok.

Perkembangan kelompok social.
     Hal-hal yang menyebabkan terjadinya perubahan suatu kelompok social yaitu :
·         Perubahan tujuan kelompok.
·         Perubahan keanggotaan kelompok.
·         Pergantian pimpinan kelompok.
·         Perubahan nama kelompok.
·         Konflik antar anggota kelompok.
·         Konflik antar kelompok.

·         Perubahan lingkungan dimana kelompok itu berada.

Jumat, 23 Januari 2015

Proses pembentukan kelompok social.

Manusia memiliki keistimewaan dibanding mahluk ciptaan lainnya yaitu akal pikiran. Dengan akal pikirannya manusia mampu bertahan hidup dan mengem-bangkan kehidupannya di dunia bersama manusia lain.
     Dengan akal pikirannya manusia berusaha untuk dapat memenuhi kebutuh-an hidupnya dengan mencari, membuat dan memanfaatkan segala sesuatu yang bisa untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Untuk memperoleh berba-gai sarana pemenuhan kebutuhan selain menciptakan sendiri, ada berbagai sarana pemenuhan kebutuhan yang harus diperoleh dari orang lain. Oleh kare-na itu manusia akan selalu terus berhubungan dengan manusia lain selama masa kehidupannya.     Hubungan antar manusia yang satu dengan manusia yang lainnya didasari oleh hasrat / keinginan pokok yang dimiliki manusia sejak lahir yaitu :
·         Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain dalam masyarakat.

·         Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.

Sabtu, 17 Januari 2015

Kelompok Sosial

a.     Perkumpulan social.
Adalah suatu kelompok yang sengaja dibentuk oleh masyarakat sebagai tempat melaksanakan aktivitas dan mencapai tujuan bersama. Perkumpulan social disebut juga sebagai kelompok asosiasi atau organisasi formal / resmi yang keberadaannya diakui oleh masyarakat. Contoh : PSSI, PGRI IDI, dsb.
b.    Komunitas.
Komunitas adalah suatu kelompok yang menunjukkan adanya kesamaan kriteria social sebagai ciri khas keanggotaan seperti kesamaan tempat / daerah, kesamaan profesi, kesamaan hobby, dsb. Contoh : kelompok warga desa, kelompok karyawan pabrik, kelompok petani.
c.     Golongan social.
Adalah suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu ciri tertentu dan mempunyai ikatan identitas social. Identitas social tumbuh dan berkembang sebagai respon terhadap pihak luar ketika memandang golongan social tsb. Contoh : Golongan muda, golongan tua, golongan kulit putih, golongan masyarakat kaya, dsb.
d.    Kategori social.
Adalah kesatuan manusia yang terbentuk karena mempunyai ciri-ciri obyektif yang biasanya dikenakan oleh pihak luar dengan maksud tertentu. Contoh : kategori masyarakat miskin, kategori masyarakat kaya, kategori anak-anak, kategori remaja, dsb.
e.     Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.
Masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang berada di daerah pedesaan. Sedangkan masyarakat perkotaan masyarakat yang berada di daerah perkotaan. Pola hidup masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan berbeda dalam berbagai aspek kehidupannya.
f.     Masyarakat tradisional dan masyarakat modern.
Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang tingkat kehidupannya masih rendah dengan pola hidup yang sederhana. Sedangkan masyarakat modern masyarakat yang tingkat kehidupannya sudah maju dengan pola hidup yang berwawasan ke depan.