Adalah upaya orang-orang untuk
memenuhi berbagai jenis kebutuhannya, baik barang atau jasa, melalui upaya
pemenuhan sendiri maupun dengan menggunakan daya beli yang dimiliki.
a.
Nilai
Guna Total dan Nilai Guna Marjinal
1)
Nilai
guna total ( total utility)
Yaitu tingkat kepuasan yang
dinikmati konsumen saat/ setelah mengkonsumsi sejumlah barang/ jasa tertentu
secara keseluruhan. Contoh: suatu kecenderungan pembelian durian di tiap kios
buah dan supermarket, pada Minggu I jumlah durian yang terjual oleh pemasok
adalah 15 ton dan Minggu II 20 ton, berarti nilai guna total durian sebesar 5.
Hal ini menunjukkan meningkatnya kepuasn total konsumen terhadap durian.
2)
Nilai
guna marjinal ( marginal utility)
Yaitu perubahan kepuasan yang
dinikmati dari setiap barang/ jasa yang dikonsumsi. Contoh: suatu potong kue I
mempunyai nilai guna total 20, kemudian satu potong II menghasilkan nilai guna
total 35, sehingga nilai guna marjinalnya adalah 15.
b.
Nilai
Guna dan Kepuasan
Teori kardinal dan masalah kepuasan
Disebut sebagai teori nilai guna
dengan mengkuantifikasikan ( menghitung tingkat) kepuasan.
1)
Kepuasan
yang semakin menurun (Hukum Gossen I)
Contoh: dalam kehidupan sehari-hari
adalah bila seseorang mengkonsumsi air minum. Bagi oarang yang sedang haus, air
dalam gelas I mempunyai nilai yang sangat tinggi karena mampu melepaskan
kehausannya. Kemudian air gelas II masih mempunyai nilai tinggi karena akan
memenui kepuasannya. Namun kepuasan dari air dalam gelas berikutnya sudah
berkurang. Apalagi kalau ditambah dengan air gelas berikutnya, sudah dianggap
tidak memuaskan lagi.
konsumsi air minum
|
nilai guna total
|
nilai guna marjinal
|
Pertama
|
40
|
40
|
Kedua
|
70
|
30
|
Ketiga
|
90
|
20
|
Keempat
|
100
|
10
|
Kelima
|
100
|
0
|
Keenam
|
90
|
-10
|
Bunyi Hukum Gossen I: Hukum
Nilai guna marginal yang semakin menurun
“Jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan
secara terus menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi, namun semakin
lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhirnya mencapai batas jenuh”
2)
Dampak
penurunan ilai guna total terhadap nilai marjinal
Hukum Gossen I memperlihatkan
turunnya kepuasan setelah melampaui tngkat kepuasan maksimal. Dampak dari
penurunan nili guna total ini berbanding lurus dengan nilai marjinal. Sehingga
apabila nilai guna total turun maka nilai guna marjinal juga turun”.
3)
Keseimbangan
nilai guna (Hukum Gossen II)
Contoh: jika seseorang merasakan
lapar dan haus maka ia butuh makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhannya.
Ia kemudian membeli makanan dan minuman sampai ke batas kekenyangannya.
Seandainya uangnya sisa ikan dia gunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Bunyi Hukum Gossen II:
“pada dasarnya, orang
berusaha supaya kebutuhannya yang berbagai jenis itu dipenuhi secara harmonis.
Dengan kata lain setiap orang akan berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya
sedemikian rupa, hingga dicapai suatu keseimbangan”.
Dengan kata lain :
“Jika konsumen melakukan pemenuhan
kebutuhan akan berbagai jenis barang dengan tingkat pendapatan dan harga barang
tertentu, konsumen tersebut akan mencapai tingkat optimisasi konsumsinya pada
saat rasio marginal utility (MU) berbanding harga sama untuk semua barang yang
dikonsumsinya.”
Dengan menggunakan pendekatan
kardinal, kepuasan meksimum yang akan dicapai konsumen secara matematis dapat
ditunjukkan dengan persamaan:
MUA
|
=
|
MUB
|
=
|
![]() |
PA
|
![]() |
PC
|
Untuk mengkonsumsi dua macam barang
yang berbeda dengan harga yang berbeda, rumus kepuasan maksimal adalah:
![]() |
=
|
![]() |
atau
|
![]() |
=
|
![]() |
PA
|
PB
|
PB
|
PB
|
Dimana: MU = Marginal Utility
P
= Price
A, B, C,... = jenis barang
0 komentar:
Posting Komentar