Rabu, 05 Juni 2013

Perkembangan Pendidikan dan Awal Munculnya Kesadaran Nasional



Pada akhir abad ke-19 sistem pendidikan yang berkembang di Indonesia semakin banyak. Sistem pendidikan ada yang diselenggarakan oleh kelompok keagamaan dan oleh pemerinta Kolonial Belanda. Sistem pendidikan yang diselenggarakan oleh kelompok keagamaan lebih menitikberatkan pada pendidikan agama, seperti agama Islam.

Perkembangan Pendidikan di Indonesia

Akhir abad ke-19 sistem pendidikan yang berkembang di Indonesia semakin banyak, oleh:
  1. Kelompok keagamaan
      Agama Islam melalui pesantren
      Agama yang lain sesuai penanaman agama masing-masing
  1. Pemerintah kolonial Belanda
      Memiliki kurikulum yang jelas
      Untuk memenuhi tenaga kerja yang bisa baca tulis
 

Sejak dilaksanakannya Politik Etis, pemerintah Belanda kemudian banyak mendirikan sekolah dan berjejang mulai dari sekolah yang setingkat SD sampai pendidikan tinggi. Kemudian yang dimaksud dengan pendidikan kolonial adalah pendidikan yang diorganisasi oleh pemerintah kolonial.Penyelenggaraan pendidikan itu seiring dengan kepentingan pemerintah itu sendiri, berupa kebutuhan akan pegawai terdidik dan terampil, baik di kantor pemerintah atau perkebunan. Karena kepentingan tersebut, pada mulanya pendidikan tidak merata untuk semua orang.

Sekolah yang didirikan Belanda, a.l. :

1.      Kwekkschool (sekolah guru) untuk mencetak tenaga guru asli bumi putera

2.      Hoofdenschool (sekolah pangreh praja) untuk memenuhi tenaga kerja sebagai pegawai di pemerintah Belanda

3.    Hollandsch Inlandsche School (sekolah rendah untuk anak bumi putera) agar anak-anak bumi putera tidak buta huruf

4.      Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda

Pelaksanaan pendidikan bagi bangsa Indonesia yang diselenggarakan pemerintah kolonial Belanda mempunyai ciri – ciri sebagai berikut.

1.    Penerapan prinsip gradualisme (berangsur – angsur, lambat dan bertahap dalam penyediaan pendidikan bagi anak – anak Indonesia.

2.     Dijalakannya sistem dualisme dalam pendidikan yang membedakan pendidikan bagi anak Belanda dan pendidikan bagi bumi putera.

3.  Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan terbatas, yaitu untuk menghasilkan pegawai administrasi.

4.      Tidak adanya perencanaan pendidikan yang sitematis untuk pendidikan bagi anak.

0 komentar:

Posting Komentar