Sabtu, 11 Januari 2014

SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL



Sebuah Pengantar
            Sejarah pergerakan di tanah air banyak didominasi oleh para mahasiswa dan pemuda yang memiliki watak kaum muda yaitu menginginkan perubahan. Mulai dari revolusi kemerdekaan, orde lama dan orde baru serta orde reformasi maupun tonggak-tonggak perubahan kebangsaan lainnya mesti melibatkan mahasiswa-pemuda yang senantiasa tampil di garda depan. Sejarah pergerakan nasional itupun dimulai seiring dengan lahir tumbuh-kembangnya organisasi mahasiswa-pemuda yang memiliki kesadaran nasionalisme dalam orientasi pergerakannya.
Pembuktian sejarah gerakan mahasiswa Indonesia sesuai dengan konteks  zamannya, haruslah memberikan kesimpulan apakah  gerakan tersebut,  dalam oreientasi dan tindakan politiknya, benar-benar mengarah dan bersandar pada problem-problem dan kebutuhan  struktural rakyat Indonesia. Orientasi dan tindakan politik  merupakan cermin dari bagaimana mahasiswa Indonesia memahami masyarakatnya, menentukan  pemihakan pada rakyatnya serta kecakapan  merealisasi nilai-nilai tujuan atau ideologinya.
Karena  pranata mahasiswa merupakan gejala  pada  masyarakat yang telah memiliki kesadaran berorganisasi, dan mahasiswa  merupakan  golongan yang diberikan kesempatan sosial untuk  menikmati kesadaran tersebut, maka asumsi bahwa gerakan mahasiswa  memberikan  penghargaan yang tinggi terhadap kegunaan organisasi  dalam gerakannya adalah absah. Dengan demikian kronologi sejarah gerakan  mahasiswa  harus memperhitungkan batasan  bagaimana  sejarah mahasiswa  memberikan nilai lebih terhadap  organisasi sebagai alat perjuangan politik modern.  Meskipun demikian, tidak ada maksud untuk tidak menghargai gerakan  rakyat spontan.
Nilai  lebih  organisasi dalam  gerakan  mahasiswa  hanyalah bermakna  bahwa  di dalam  organisasi,  mahasiswa  ditempa   dan dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.      Pemahaman / pengidentifikasian  terhadap masyarakat dan persoalan-persoalannya.
2.      Keberpihakan  pada rakyat.
3.      Kecakapan-kecakapan dalam pengelolaannya dalam mencapai tujuan ideal/ideologinya.
Ketiga syarat tersebut mencerminkan:
1.      Tujuan dan orientasi gerakan mahasiswa.
2.      Metodologi gerakan mahasiswa.
3.      Pengorganisasian  sumber daya manusia, logistik  dan  keuangan Gerakan Mahasiswa (GM) dan
4.      Penentuan program-program politik  GM yang  bermakna  strategis-taktis.

Kategori organisasional in pulalah menjadi semakin penting karena terbukti pad GM masa Orba (juga kini) tidak mampu memaksimalkan arti dan peranan organisasi sebagai alat perjuangan modern. Dengan kategori ini kita akan melintas sepintas perjalanan GM Indonesia dari zaman kolonial Belanda sampai saat ini.

0 komentar:

Posting Komentar