Sebuah Pengantar
Sejarah pergerakan
di tanah air banyak didominasi oleh para mahasiswa dan pemuda yang memiliki
watak kaum muda yaitu menginginkan perubahan. Mulai dari revolusi kemerdekaan,
orde lama dan orde baru serta orde reformasi maupun tonggak-tonggak perubahan
kebangsaan lainnya mesti melibatkan mahasiswa-pemuda yang senantiasa tampil di
garda depan. Sejarah pergerakan nasional itupun dimulai seiring dengan lahir
tumbuh-kembangnya organisasi mahasiswa-pemuda yang memiliki kesadaran
nasionalisme dalam orientasi pergerakannya.
Pembuktian sejarah gerakan
mahasiswa Indonesia sesuai dengan konteks
zamannya, haruslah memberikan kesimpulan apakah gerakan tersebut, dalam oreientasi dan tindakan politiknya,
benar-benar mengarah dan bersandar pada problem-problem dan kebutuhan struktural rakyat Indonesia. Orientasi dan
tindakan politik merupakan cermin dari
bagaimana mahasiswa Indonesia memahami masyarakatnya, menentukan pemihakan pada rakyatnya serta kecakapan merealisasi nilai-nilai tujuan atau
ideologinya.
Karena pranata mahasiswa merupakan gejala pada
masyarakat yang telah memiliki kesadaran berorganisasi, dan mahasiswa merupakan
golongan yang diberikan kesempatan sosial untuk menikmati kesadaran tersebut, maka asumsi
bahwa gerakan mahasiswa memberikan penghargaan yang tinggi terhadap kegunaan
organisasi dalam gerakannya adalah
absah. Dengan demikian kronologi sejarah gerakan mahasiswa
harus memperhitungkan batasan
bagaimana sejarah mahasiswa memberikan nilai lebih terhadap organisasi sebagai alat perjuangan politik
modern. Meskipun demikian, tidak ada
maksud untuk tidak menghargai gerakan rakyat
spontan.
Nilai lebih
organisasi dalam gerakan mahasiswa
hanyalah bermakna bahwa di dalam
organisasi, mahasiswa ditempa
dan dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Pemahaman /
pengidentifikasian terhadap masyarakat
dan persoalan-persoalannya.
2. Keberpihakan pada rakyat.
3. Kecakapan-kecakapan dalam
pengelolaannya dalam mencapai tujuan ideal/ideologinya.
Ketiga syarat tersebut mencerminkan:
1. Tujuan dan orientasi gerakan mahasiswa.
2. Metodologi gerakan mahasiswa.
3. Pengorganisasian sumber daya manusia, logistik dan
keuangan Gerakan Mahasiswa (GM) dan
4. Penentuan program-program politik GM yang
bermakna strategis-taktis.
Kategori organisasional in
pulalah menjadi semakin penting karena terbukti pad GM masa Orba (juga kini)
tidak mampu memaksimalkan arti dan peranan organisasi sebagai alat perjuangan
modern. Dengan kategori ini kita akan melintas sepintas perjalanan GM Indonesia
dari zaman kolonial Belanda sampai saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar