Motif
dapat disamakan pengertiannya dengan dorongan atau alasan. Motif atau dorongan
dalam banyak hal tergantung dari beberapa faktor. Ada faktor dari dalam dan ada
faktor dari luar. Faktor pendorong dari dalam tergantung dari kepribadian
seseorng. Ada orng yang motivasinya tinggi untuk melalukan sesuatu tidak cepat
merasa puas, selalu ingin melakukan sesuatu tidak cepat merasa puas, selalu
ingin menemukan hal- hal baru dan berani mengambil resiko. Tipe manusia seperti
ini adalah tipe manusia wirausahawan. Sebaliknya, ada orang yang motivasinya
lemah untuk berbuat sesuatu, kurang mau bisnis, bersifat statis, suka menerima
penghasilan tetap, dan cepat merasa puas menerima keadaan. Sementara itu,
faktor pendorong dari luar muncul dari lingkungan sekitar individu, seperti
keluarga, teman, suami/ istri, atau relasi. Misalnya dorongan dari keluarga
yang menyarankan seseorng untuk mencari pekerjaan yang layak atau membuka usaha
yang lain untuk meningkatkan taraf hidup.
Pengertian
motif ekonomi
Motif
ekonomi adalah dorongan untuk melakukan
tindakan ekonomi dalam rangka mencapai kemakmuran. Dengan motif ekonomi orang
melakukan kegiatan ekonomi, misalnya memproduksi suatu barang atau menjalankan
sebuah perusahaan. Akan tetapi yang jelas motif ekonomi mula-mula adalah
dorongan untuk kesejahteraan diri sendiri dan keluarga. Setelah hasrat diri
terpenuhi barulah muncul kehendak mensejahterakan pihak lain, atau pun tetap
ada hubungannya dengan yang termotivasi.
Motif
ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan
tindakan ekonomi. Motif
ekonomi terbagi dalam dua aspek :
1.
Motif
intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi
atas kemauan sendiri
2.
Motif
ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi
atas dorongan orang lain.
Berbagai Motif Ekonomi
1. Motif Ekonomi Individu/
perorangan
Adalah
dorongan untuk kesejahteraan
diri sendiri dan keluarga.
Macam motif ekonomi
individu antara lain:
a.
Motif mencapai kemakmuran
(meningkatkan taraf hidup)
Manusia
berusaha memenuhi kebituhan hidupnya baik jasmani maupun rohani dengan tujuan
mencapai kemakmuran (keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemenuhan
kebutuhan). Dalam kedaan makmur manusia dapat memenuhi kebutuhan makanan yang
bergizi, tempat tinggal yang layak, pendidikan yang tinggi dsb.
b.
Motif memperoleh
penghargaan (aktualisasi diri/ harga diri)
Motif
menunjukan gengsi atau prestis dan harga diri manusia melalui dorongan ekonomi
guna memperoleh penghargaan. Misalnya: orng yang kaya selalu berkendaraan mobil
mewah agar terlihat terpandang oleh orang-orang di sekitarnya.
c.
Motif mencapai kekuasaan
ekonomi
Seorang
pelaku bisnis yang sudah bersekala besar ingin lebih menguasai pasar secara
nasional dengan mendirikan cabang-cabang di setiap kota. Motif pelaku bisnis tersebut didasari dorongan untuk
mencapai kekuasaan.
d.
Motif sosial / membantu
sesama
Tidak
semua manusia dalam bertindak ekonomi di dorong untuk kepentingan diri sendiri,
tetapi ada pula yang berorientasi kepadakepentingan sosial guna membantu
sesama, misalya memberi sumbangn pada panti asuhan, yayasan tuna netra dll.
2. Motif ekonomi perusahaan
Perusahaan mempunyai tiga
motif ekonomi, yaitu:
a.
Motif memproduksi barang
dengan harga murah
Dalam
rangka menang dalam persaingan, perusahaan memiliki motif untuk memproduksi
barang dengan harga murah tetapi mempunyai mutu tinggi.
b.
Motif mencari keuntungan
Setiap
perusahaan termotivasi melakukan kegiatan adalah dalam rangkamencari
keuntungan. Dengan kata lain, perusahaan selalu berorientasi pada keuntungan.
Keuntungan inilah yang menjadi motor penggerak dalam menjalankan usaha.
c.
Motif menjaga kontinuitas
perusahaan
Perusahaan
didirikan dalam waktu yang tidak terbatas, tetapi perusahaan tetap ada jika
kesinambungannya dijaga yaitu tetap memiliki laba. Dengan demikian, pihak-pihak
yang ada diperusahaan tetap dapat melakukan aktivitasnya.