Kamis, 30 Januari 2014

Motif Ekonomi



          Motif dapat disamakan pengertiannya dengan dorongan atau alasan. Motif atau dorongan dalam banyak hal tergantung dari beberapa faktor. Ada faktor dari dalam dan ada faktor dari luar. Faktor pendorong dari dalam tergantung dari kepribadian seseorng. Ada orng yang motivasinya tinggi untuk melalukan sesuatu tidak cepat merasa puas, selalu ingin melakukan sesuatu tidak cepat merasa puas, selalu ingin menemukan hal- hal baru dan berani mengambil resiko. Tipe manusia seperti ini adalah tipe manusia wirausahawan. Sebaliknya, ada orang yang motivasinya lemah untuk berbuat sesuatu, kurang mau bisnis, bersifat statis, suka menerima penghasilan tetap, dan cepat merasa puas menerima keadaan. Sementara itu, faktor pendorong dari luar muncul dari lingkungan sekitar individu, seperti keluarga, teman, suami/ istri, atau relasi. Misalnya dorongan dari keluarga yang menyarankan seseorng untuk mencari pekerjaan yang layak atau membuka usaha yang lain untuk meningkatkan taraf hidup.

Pengertian motif ekonomi
                Motif ekonomi adalah  dorongan untuk melakukan tindakan ekonomi dalam rangka mencapai kemakmuran. Dengan motif ekonomi orang melakukan kegiatan ekonomi, misalnya memproduksi suatu barang atau menjalankan sebuah perusahaan. Akan tetapi yang jelas motif ekonomi mula-mula adalah dorongan untuk kesejahteraan diri sendiri dan keluarga. Setelah hasrat diri terpenuhi barulah muncul kehendak mensejahterakan pihak lain, atau pun tetap ada hubungannya dengan yang termotivasi.
Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek :
1.    Motif intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas kemauan sendiri
2.    Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas dorongan orang lain.
 
Berbagai Motif Ekonomi
1.       Motif Ekonomi Individu/ perorangan
Adalah dorongan untuk kesejahteraan diri sendiri dan keluarga.
Macam motif ekonomi individu antara lain:
a.      Motif mencapai kemakmuran (meningkatkan taraf hidup)
Manusia berusaha memenuhi kebituhan hidupnya baik jasmani maupun rohani dengan tujuan mencapai kemakmuran (keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemenuhan kebutuhan). Dalam kedaan makmur manusia dapat memenuhi kebutuhan makanan yang bergizi, tempat tinggal yang layak, pendidikan yang tinggi dsb.
b.      Motif memperoleh penghargaan (aktualisasi diri/ harga diri)
Motif menunjukan gengsi atau prestis dan harga diri manusia melalui dorongan ekonomi guna memperoleh penghargaan. Misalnya: orng yang kaya selalu berkendaraan mobil mewah agar terlihat terpandang oleh orang-orang di sekitarnya.
c.       Motif mencapai kekuasaan ekonomi
Seorang pelaku bisnis yang sudah bersekala besar ingin lebih menguasai pasar secara nasional dengan mendirikan cabang-cabang di setiap kota. Motif pelaku  bisnis tersebut didasari dorongan untuk mencapai kekuasaan.
d.      Motif sosial / membantu sesama
Tidak semua manusia dalam bertindak ekonomi di dorong untuk kepentingan diri sendiri, tetapi ada pula yang berorientasi kepadakepentingan sosial guna membantu sesama, misalya memberi sumbangn pada panti asuhan, yayasan tuna netra dll.

2.      Motif ekonomi perusahaan
Perusahaan mempunyai tiga motif ekonomi, yaitu:
a.      Motif memproduksi barang dengan harga murah
Dalam rangka menang dalam persaingan, perusahaan memiliki motif untuk memproduksi barang dengan harga murah tetapi mempunyai mutu tinggi.
b.      Motif mencari keuntungan
Setiap perusahaan termotivasi melakukan kegiatan adalah dalam rangkamencari keuntungan. Dengan kata lain, perusahaan selalu berorientasi pada keuntungan. Keuntungan inilah yang menjadi motor penggerak dalam menjalankan usaha.
c.       Motif menjaga kontinuitas perusahaan
Perusahaan didirikan dalam waktu yang tidak terbatas, tetapi perusahaan tetap ada jika kesinambungannya dijaga yaitu tetap memiliki laba. Dengan demikian, pihak-pihak yang ada diperusahaan tetap dapat melakukan aktivitasnya.

Selasa, 28 Januari 2014

Peran dan pola interaksi pelaku ekonomi




  *Peran Pelaku Ekonomi
a.       Peran rumah tangga produsen sebagai pelaku ekonomi:
·         Sebagai Produsen: menghasilkan barang dan jasa
·         Pengguna factor produksi: menggunakan factor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
·         Agen pembangunan: membantu pemerintah dengan menjalankan                         kegiatan pembangunan.
·         Sebagai distributor: sebagai mata rantai penyaluran barang dalam rangka melayani konsumen

b.      Peran rumah tangga konsumen sebagai pelaku ekonomi:
§  Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor-faktor produksi                       kepada perusahaan untuk kegiatan produksi.
§  Rumah tangga berperan sebagai pemakai (konsumen) barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
c.       Peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi:
§  Peran pemerintah sebagai pengatur
§  Peran pemerintahh sebagai pengontrol
§  Peran pemerintah sebagai penguasa
§  Peran pemerintah sebagai konsumen
§  Peran pemerintah sebagai produsen/ investor
      d. Peran masyarakat luar negeri sebagai pelaku ekonomi:
§  Masyarakat luar negeri sebagai konsumen
§  Masyarakat luar negeri sebagai produsen
§  Masyarakat luar negeri sebagai investor
§  Sumber tenaga ahli

* Pola interaksi pelaku ekonomi
Dalam melakukan kegiatan ekonomi, keempat pelaku ekonomi yang telah kita bicarakan tadi saling berinteraksi satu sama lain sesuai dengan ragam transaksi yang dilakukan. Rumah tangga keluarga membeli barang-barang konsumsi dari rumah tangga produsen. Sebaliknya rumah tangga produsen membeli faktor-faktor dari rumah tangga keluarga. Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah dan sebaliknya pemerintah membangun berbagai sarana prasarana umum yang kesemuanya untuk kepentingan rumah tangga keluarga dan produsen.rumah tangga keluarga, produsen, pemerintah mengekspor barang ke luar negeri. Sebaliknya, dari masyarakat luar negeri kita juga mengimpor barang,

Pelaku – pelaku ekonomi


             a.       Rumah Tangga Keluarga/ Konsumen
Rumah tangga keluarga/ konsumen adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga termasuk kelompok pelaku ekonomi yang cakupan wilayahnya paling kecil. Rumah tangga keluarga adalah pemilik berbagai faktor produksi. Faktor-faktor produksi yang terdapat pada rumah tangga keluarga antara lain tenaga kerja, tenaga usahawan, barang-barang modal, kekayaan alam, dan harta tetap (seperti tanah dan bangunan). Faktor-faktor produksi yang disediakan oleh rumah tangga keluarga akan ditawarkan kepada sektor perusahaan.
b.      Rumah Tangga Produsen/ Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
c.       Pemerintah
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Seperti halnya rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
d.       Masyarakat luar negeri
Masyarakat sebagai pelaku ekonomi maksudnya adalah masyarakat luar negeri. Masyarakat luar negeri juga termasuk pelaku ekonomi yang penting bagi perekonomian, karena berhubungan dengan transaksi luar negeri. Transaksi luar negeri tidak hanya berupa transaksi perdagangan, namun juga berhubungan dengan penanaman modal asing, tukar menukar tenaga kerja, serta pemberian pinjaman.

Senin, 27 Januari 2014

Kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi sebagai kegiatan ekonomi utama



a.       Produksi
Produksi adalah upaya atau kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang. Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan yang sifatnya dapat menambah atau menciptakan kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin jasa.
Tujuan Produksi
Tujuan kegiatan produksi adalah sebagai berikut:
a)      Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga keluarga maupun rumah tangga produksi.
b)      Untuk mengganti barang yang rusak (aus) atau barang yang habis
c)      Untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi serta penduduk yang semakin meningkat.
d)      Untuk memenuhi pasar Internasional.
e)      Untuk mendapatkan keuntungan.
f)       Untuk meningkatkan kemakmuran.
b.      Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan baik secara langsung maupun berangsur-angsur
Tujuan Konsumsi
1.       mengurangi nilai guna barang atau jasa secara bertahap.
2.      menghabiskan nilai guna barang sekaligus.
3.       memuaskan kebutuhan secara fisik.
4.      memuaskan kebutuhan rohani.
c.       Distribusi
Distribusi merupakan setiap tindakan atau usaha yang dilakukan baik oleh orang atau lembaga yang ditujukan untuk menyalurkan barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Produsen perlu memikirkan saluran yang bagaimana yang akan dipilih untuk menyalurkan barang dan jasanya dengan tepat dan biaya murah.

·         Tujuan Distribusi
Tujuan distribusi adalah untuk menyampaikan barang dan jasa dari tempat produsen ke tempat pengguna atau pemakai.
·         Fungsi Distribusi
Peranan atau fungsi distribusi adalah sebagai berikut:
1.       Memperlancar arus penyaluran barang dan jasa kepada penguna-penguna dapat berupa produsen yang menggunakan bahan dasar maupun pengguna akhir
2.      Menyampaiakan barang dan jasa dari produsen sampai ke tangan pengguna.
·         Saluran Distribusi
1.        Distribusi langsung dari produsen ke konsumen
Perpindahan atau pergerakan material dilakukan secara langsung dari produsen ke konsumen. Contohnya adalah peternak mengirimkan susu ternaknya langsung ke rumah konsumen atau melalui toko pengecer miliknya sendiri dan melalui pos.
2.      Saluran tidak langsung
      • Produsen – pengecer – konsumen
Contoh barang yang didistribusikan dengan cara semacam ini adalah alat-alat rumah tangga, furniture, dan alat-alat sekolah. Terkadang produsen membuat gudang-gudang cabang untuk memenuhi permintaan produk di daerah lain.
      • Produsen – grosir – pengecer
Barang yang disitribusikan dengan cara ini adalah yang tahan lama dan mudah didapatkan seperti barang yang terbuat dari logam, obat-obatan, dan bahan makanan.